Porto
  • Profil Provinsi
    • Sejarah Banten
    • Geografi
    • Demografi
    • Arti Lambang
    • Kebudayaan
  • Profil Pemerintah
    • Profil Pimpinan dan Pegawai
    • Visi dan Misi Provinsi Banten
    • Struktur Organisasi
    • Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
    • Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN)
  • Layanan dan Informasi Publik
    • Informasi pelanggaran dan laporan penindakan
    • Layanan Publik
    • Informasi Publik
    • Daftar Informasi Publik
    • Permohonan Informasi
    • Keberatan Informasi Publik
    • Standar Pengumuman Informasi
  • Berita Update
    • Press Release
    • Gallery Video
    • Artikel
  • Pengumuman
  • IPKD
    • 2023
    • 2024
  • SAKIP
    • Pedoman SAKIP
    • RPJPD
    • RPJMD
    • RKPD
    • LPPD
    • LKPD
    • PERKIN GUBERNUR
    • Indikator Kinerja Utama (IKU)
    • Pengadaan Barang dan Jasa Strategis

Cara Menghindari Penyakit Hipotiroid Kongenital Pada Bayi baru Lahir

Cara Menghindari Penyakit Hipotiroid Kongenital Pada Bayi baru Lahir

 22 Aug 2024   416 dilihat
Sumber Gambar : Ilustrasi pemeriksaan bayi baru lahir oleh dokter. Design by admin

Banyak hal yang harus dipersiapkan oleh calon ibu di rumah terutama dalam menyambut sang buah hati yang kelahirannya sudah dinantikan sejak awal. 

Namun tahukah bunda, ada beberapa penyakit yang harus diantisipasi agar buah hati lahir dan tumbuh dengan sehat, yaitu penyakit Hipotiroid Kongenital. 

Penting untuk diketahui bersama oleh para calon orang tua untuk mengantisipasi penyakit Hipotiroid Kongenital terutama pada 48 sampai 72 jam pertama kehidupan atau kelahiran buah hati. 

Baca juga:  Cara Pilih Makanan Kemasan yang Aman

Hal yang harus dilakukan agar bayi terhindar dari penyakit Hipotiroid Kongenital yaitu melakukan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) sedini mungkin. 

Skrining ini dapat dilakukan di fasilitas kesehatan pemberi layanan kesehatan ibu dan anak terdekat atau fasilitas kesehatan milik pemerintah untuk bisa mendapatkan pemeriksaan secara gratis. 

Penyakit Hipotiroid Kongenital merupakan kondisi dimana fungsi kelenjar tiroid pada bayi menurun dan berkurang, kondisi ini bukan termasuk penyakit bawaan. 

Secara umum, bayi tidak menunjukan gejala penyakit Hipotiroif Kongenital, namun demikian, bayi baru lahir perlu untuk mengikuti SHK. 

Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) adalah skrining/uji saring dengan pengambilan sampel darah pada tumit bayi yang baru lahir. 

Skrining ini dilakukan untuk mengelompokkan bayi yang menderita Hipotiroid Kongenital (HK) dan bayi yang bukan penderita, sehingga bayi mendapatkan penanganan secara cepat dan tidak akan memberikan dampak yang cukup serius terhadap tumbuh kembang bayi. 

Baca:  Kenali Penyebab Gagal Ginjal dan Ciri-cirinya

Dampak penyakit Hipotiroid Kongenital apabila tidak diantisipasi sejak dini oleh para orang tua yaitu dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat permanen. 

Perlu digaris bawahi, jika bayi sudah menunjukkan gejala seperti:
•    Tubuh cebol
•    Lidah besar
•    Bibir tebal
•    Hidung pesek
•    Pusar menonjol
•    Kesulitan bicara
•    Keterbelakangan mental

Apabila gejala tersebut sudah terlanjur dialami oleh bayi, maka proses pemeriksaannya sudah terlambat. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka perlu dilakukan SHK agar bayi terhindar dari penyakit di atas. 

Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono mengatakan pada pelaksanaannya, Skrining Hipotiroid Kongenital dilakukan dengan pengambilan sampel darah pada tumit bayi yang berusia minimal 48 sampai 72 jam dan maksimal 2 minggu oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan pemberi layanan Kesehatan Ibu dan Anak (baik FKTP maupun FKRTL), sebagai bagian dari pelayanan neonatal esensial.

Darah diambil sebanyak 2-3 tetes dari tumit bayi kemudian diperiksa di laboratorium. Apabila hasilnya positif, bayi harus segera diobati sebelum usianya 1 bulan agar terhindar dari kecacatan, gangguan tumbuh kembang, keterbelakangan mental dan kognitif.

“Setetes darah tumit menyelamatkan hidup anak-anak bangsa. Karena begitu kita tahu kadar tiroidnya rendah langsung kita obati. Pengobatannya bisa berlangsung seumur hidup supaya mereka bisa tumbuh dan berkembang secara optimal,” ujar Wamenkes.

Pihaknya berpesan agar pemeriksaan HK kembali digencarkan, agar anak yang memiliki risiko HK dapat segera ditemukan dan ditangani.

Informasi lebih lelengkapnya di sini

Sumber: ayosehat.kemkes.go.id

Bagikan Artikel

Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber bantenprov.go.id

  Facebook   Twitter   Whatsapp
  • Kabar Populer
  • Kabar Terkini
  • Penguatan Posyandu di Banten, Tinawati Andra Soni Buka Rakorda dan Serahkan Penghargaan
  • Tinjau Curug Cimanggung, Gubernur Andra Soni Prioritaskan Infrastruktur Wisata Lewat Program 'Bang Andra'
  • Pemprov Banten Perkuat Fiskal lewat Strategi Baru Pajak Kendaraan dan Alat Berat
  • Wujud Solidaritas Kebangsaan, Pemprov Banten Salurkan Bantuan Rp3 Miliar dan Logistik ke Sumbar, Sumut, dan Aceh
  • Tinjau Pembangunan Sekolah di Tangerang, Gubernur Banten Andra Soni Pastikan Fasilitas Pendidikan Siap Digunakan
  • Bunda PAUD Tinawati Andra Soni : Ruang Ramah Anak Turut Bangun Pendidikan Karakter Usia Dini
  • Gubernur Banten Andra Soni Optimis Realisasi Investasi Jadi Motor Pemerataan Ekonomi Banten
  • Pengumuman Hasil Penilaian Adminitrasi Seleksi Ketua Forum TJSKBLP Provinsi Banten
  • HKN ke-61: Gubernur Andra Soni Tegaskan Komitmen Pemerataan Layanan Kesehatan di Banten
  • Wagub Banten Tekankan Mitigasi Dini dan Penertiban Tambang Ilegal Demi Cegah Bencana
Statistik Kunjungan

Pengunjung Hari ini: Loading...
Pengunjung Kemarin: Loading...
Pengunjung Bulan ini: Loading...
Total Hits: Loading...
Statistik Kunjungan Bantenprov.

Kabupaten/Kota
  • Kota Tangerang
  • Kota Tangerang Selatan
  • Kota Serang
  • Kab. Pandeglang
  • Kota Cilegon
  • Kab. Lebak
  • Kab. Tangerang
  • Kab. Serang
Popular Links
  • Press Release
  • Struktur Organisasi
  • Gallery Video
  • Kebudayaan
  • Permohonan Informasi
Hubungi Kami
  • Alamat:
    Jl. Syech Nawawi Al-Bantani No.1, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B)
    Kecamatan Curug, Kota Serang, Provinsi Banten.
  • admin@bantenprov.go.id
  • Senin - Jumat 9.00 - 17.00

Provinsi Banten © 2023. All Rights Reserved.