Beberapa tahun lalu, publik dihebohkan oleh serangan siber yang menargetkan data masyarakat Indonesia yang masif, seperti kasus hacker Bjorka.
Peristiwa ini menjadi pengingat tegas bahwa ancaman kejahatan siber dapat menimpa siapa saja, bahkan lembaga negara yang memiliki sistem keamanan profesional.
Pondasi awal dalam menjaga keamanan data adalah dengan memiliki dan mengelola kata sandi yang kuat dan anti retas.
Baca juga: Kelompok Rentan di Ruang Digital
Artikel ini akan membahas strategi cerdas untuk menciptakan kata sandi yang tidak mudah ditebak dan melindungi informasi sensitif Anda.
Membangun kata sandi yang kuat harus dimulai dengan menghindari informasi pribadi yang mudah ditebak, seperti tanggal lahir, nama hewan peliharaan, atau urutan angka sederhana seperti "123456" atau "qwerty".
Sebagian orang melakukan hal tersebut karena dianggap lebih mudah untuk diingat, justru hal tersebut membuat data pribadi menjadi mudah diretas.
Penyusunan kata sandi yang aman dan kuat adalah langkah kecil dalam menjaga keamanan digital.
Berikut adalah beberapa langkah penting untuk menciptakan kata sandi yang efektif:
Pastikan kata sandi terdiri dari campuran huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Keragaman ini membuat kata sandi jauh lebih sulit untuk ditebak oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Jangan gunakan kata atau frasa yang mudah dikaitkan dengan diri, seperti nama anak, anggota keluarga, atau tanggal lahir. Informasi semacam ini seringkali menjadi target pertama bagi peretas.
Semakin panjang kata sandi, semakin kuat perlindungannya. Disarankan untuk menggunakan kata sandi dengan minimal 8 karakter, dan idealnya 12 karakter atau lebih, karena kata sandi yang lebih panjang memerlukan waktu yang jauh lebih lama untuk dibobol menggunakan metode brute force.
Penting untuk memiliki kata sandi yang berbeda untuk setiap akun daring Anda. Jika satu akun berhasil diretas, akun-akun lainnya tidak akan ikut terancam karena menggunakan kata sandi yang sama.
Jangan pernah memberitahukan kata sandi kepada siapapun, termasuk teman atau anggota keluarga. Kerahasiaan adalah kunci utama keamanan.
Jika tersedia, selalu aktifkan fitur otentikasi dua faktor (2FA). Fitur ini menambahkan lapisan keamanan ekstra dengan meminta kode verifikasi tambahan (misalnya dari aplikasi autentikator atau SMS) sebelum akses ke akun diberikan.
Ini sangat membantu mencegah akses tidak sah.
Untuk mengingat kata sandi yang rumit tanpa khawatir melupakannya, selalu tulis kata sandi dalam buku catatan yang sangat rahasia atau menggunakan password manager (aplikasi pengelola sandi) untuk menyimpan dan mengelola kata sandi dengan aman, sehingga hanya perlu mengingat satu kata sandi utama untuk mengakses semua akun.
Menerapkan strategi ini akan secara signifikan meningkatkan keamanan digital.
(Nawa Sari/ MGNG)
Sumber: diskominfo.go.id