Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten gandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Perguruan Tinggi di Banten dalam merencanakan digitalisasi pelayanan publik.
Rencana digitalisasi pelayanan publik inu dilaksanakan khususnga pada pelayanan kesehatan di semua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) milik Pemprov Banten.
Digitalisasi pelayanan kesehatan ditargetkan diimplementasikan di semua rumah sakit milik Pemprov Banten.
“Mulai dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten, Malingping dan yang akan segera dioperasikan RSUD Labuan Kabupaten Pandeglang dan Cilograng Kabupaten Lebak," kata Pj Sekda Provinsi Banten, Nana Supiana.
Informasi tersebut disampaikan Nana usai membuka Rapat koordinasi antara Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, BRIN dan Perguruan Tinggi Banten untuk Digitalisasi Pelayanan Kesehatan di Aula Dinas Kesehatan Banten, KP3B, Kota Serang, Rabu (5/2/2025).
“Inisiasi dari Kadinkes bersama BRIN dan Perguruan Tinggi Banten untuk memastikan menguji pelayanan publik berbasis digital. Menguji semua pelayanan digital kesehatan, terutama di RSUD Banten, Malingping nanti mungkin menyusul Cilograng dan Labuan,” tambah Nana.
Nana mengatakan, semua jenis pelayanan kesehatan seluruh rumah sakit se-Banten terutama RSUD milik Provinsi Banten ditargetkan berbasis digital yang saling terintegrasi secara paripurna.
Sehingga, masyarakat bisa dengan mudah menjangkau dan terkoneksi langsung dengan semua jenis pelayanan kesehatan.
“Semua berbasis digital, teknologi informasi yang bisa terkoneksi dengan kemudahan-kemudahan pelayanan publik,” ujarnya.
Melalui pelayanan digital pada kesehatan ini maka masyarakat bisa mengakses semua fasilitas kesehatan dengan basis digital.
"Ini akan mewujudkan efisiensi dan efektivitas dari sisi budaya. Masyarakat akan diberikan kemudahan, tidak mesti repot datang ke rumah sakitnya, mulai dari pendaftaran sampai pelayanan kesehatannya,” tambahnya.
Dengan demikian, masyarakat bisa dengan mudah dan cepat untuk mendapatkan kepastian pelayana kesehatan.
“Mereka punya waktu yang pasti, efisien, hingga kepastian pelayanannya, sampai mendapatkan resep dan obat, semua tergitalisas," paparnya.
“Hal ini dilakukan bahwa dalam kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih menghendaki perubahan yang serius dan inklusif dalam bidang pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan,” sambungnya.
Kepala Dinkes Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti menjelaskan, riset yang akan dilakukan di Banten difokuskan pada pelayanan digitalisasi kesehatan pengembangan 'telemedicin'
Hal ini menjadi salah satu strategi akademik dalam rangka mengurangi kesenjangan akses layanan kesehatan dan spesialistik yang belum merata di Banten.
"Saya berharap penelitian pengembangan telemedicin ini dapat menjawab tantangan atas masih adanya kesenjangan akses layanan yang bermutu dan berkualitas serta bermanfaat bagi masyarakat khususnya dalam pelayanan publik dasar bidang kesehatan di Banten," jelasnya
Sebagai informasi, saat ini salah satu sistem onilne yang sudah dipakai di seluruh Puskesmas se-Banten adalah SIMPUS (Sistem Informasi Managemen Puskesmas).
Sedangkan untuk rumahsakit se-Banten menggunakan SIMRS (Sistem Informasi Managemen RS) yang terintegrasi dengan Aplikasi Satu Sehat Kemenkes dan Aplikasi BPJS serta pola rujukan pasien secara online antara Puskesmas, Klinik dan Rumah Sakit.