Pernah enggak sih warga sedulur Banten saat sedang istirahat, membuka handphone dengan niat hanya sebentar saja. Tetapi malah terlena dengan scroll konten-konten receh dengan durasi singkat.
Saat melihat jam, tidak tahunya sudah 3 jam berlalu tanpa disadari. Otak merasa lelah padahal tidak melakukan aktivitas fisik serta tidak paham detail apa saja yang sudah ditonton. Jika pernah mengalami hal demikian, waspadalah sebab itu termasuk tanda-tanda Brain Rot.
Sederhananya, Brain Rot merupakan kondisi di mana otak malas berpikir mendalam karena terlalu sering mengonsumsi konten instan secara berlebihan. Bukan hanya membuat fikiran susah fokus, tetapi juga melemahkan kemampuan analisis dan kreativitas secara perlahan sehingga menjadi tumpul.
Generasi Z sangat mahir menggunakan teknologi. Namun, hal ini juga membuat mereka lebih mudah terjebak dalam konten instan yang membuat otak bekerja lebih pasif, bukan aktif, sehingga otak rentan terkena Brain Rot.
Lantas Apa Penyebab Spesifik Brain Rot?
Saat seseorang mendapatkan tanda suka atau komentar positif terhadap konten yang dibuat, maka otak akan melepaskan zat bernama dopamin yang membuat para penggunanya merasa puas. Rasa puas ini yang memicu seseorang untuk terus mengecek media sosial.
Hal ini membentuk kebiasaan yang lama-lama bisa berubah menjadi kecanduan
Kita hidup di era ketika informasi dan hiburan berada di ujung jari. Video berdurasi 15 detik? Ada, meme receh? berlimpah. Drama singkat yang tidak jelas tetapi membuat penasaran? Berserakan di mana-mana.
Permasalahannya, otak kita terbiasa menerima dopamin instan dari konten singkat tersebut. Akibatnya, otak bisa mengalami “kelebihan beban” dan cepat merasa lelah.
Sementara itu, kemampuan untuk membedakan informasi yang penting dan tidak penting ikut menurun, bahkan dapat mengurangi kapasitas kita untuk berpikir mendalam, menganalisis, maupun memahami hal-hal yang lebih kompleks.
Terlalu sering bermain media sosial dapat membuat seseorang malas untuk melakukan aktivitas fisik seperti olahraga dan lainnya. Padahal, aktivitas fisik membantu meningkatkan aliran darah ke otak dan merangsang pembentukan sel-sel saraf baru yang sangat penting untuk menjaga daya pikir dan memori otak tetap optimal.
Dampak Brain Rot Bagi Warga sedulur Banten
Solusi Bagi Warga Sedulur Banten
Warga sedulur Banten bisa menyediakan waktu khusus untuk keluar dari layar dan teknologi, lalu isi dengan kegiatan-kegiatan yang kreativ seperti membaca, melukis, menulis. dan berolahraga
Membiasakan diri untuk menyaring informasi yang benar dan bermanfaat. Dengan literasi digital yang baik, kita bisa menggunakan teknologi secara bijak serta terhindar dari hoaks.
Olahraga bukan hanya menyehatkan tubuh, tapi juga menyegarkan pikiran. Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres, memperbaiki mood, dan menjaga fungsi otak.
Walau komunikasi daring bernilai praktis, interaksi langsung tetap penting untuk kesehatan mental dan mempererat hubungan.
Tentukan durasi harian untuk bermain media sosial. Gunakan fitur pengingat atau kontrol waktu layar agar tidak kebablasan
(Moh.Fahmi Fauzan/MGNG)
Sumber : kemhan.go.id