Warga sedulur Banten pernah merasa tersentuh dengan cerita curhat seorang influencer tentang perjuangan hidup? Tetapi postingan terakhirnya tiba-tiba muncul promo produk?
Jika iya, kamu sedang menjadi target dari iklan sebuah produk atau disebut juga iklan terselubung.
Iklan terselubung adalah konten promosi yang dikemas seperti cerita pribadi atau rekomendasi jujur tanpa menyebutkan bahwa itu adalah iklan berbayar.
Fenomena ini banyak dilakukan oleh micro-influencer, yaitu akun dengan jumlah pengikut yang relatif kecil tapi dianggap lebih dekat dan terpercaya audiensnya.
Inilah bentuk baru pemasaran digital yang halus, emosional, dan sering kali tidak disadari.
Di balik unggahan yang tampak jujur, bisa jadi ada transaksi tersembunyi yang menunggu untuk memengaruhi keputusan belanjamu.
Dalam beberapa tahun terakhir, tren ini semakin marak, terutama di platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube.
Baca juga: Deteksi Kebocoran Data Pribadi dengan Teknik Dorking
Hal ini menjadi masalah karena banyak pengguna media sosial sulit membedakan mana konten asli dan mana yang sengaja dibuat untuk menjual produk karena tidak semua influencer menyertakan hashtag atau iklan sehingga konsumen sering terjebak tanpa sadar.
Untuk memahami ciri-ciri iklan terselubung sangat penting agar kita tidak mudah terjebak dalam promosi yang menyamar sebagai cerita pribadi.
Dengan semakin canggihnya digital, banyak konten yang tampak natural dan jujur namun sebenarnya mengandung tujuan komersial.
Oleh karena itu, kita harus bisa mengenali dan membedakan mana konten yang organik dan mana yang merupakan iklan tersembunyi, berikut ciri iklan
terselubung:
Kelompok yang biasanya terdampak oleh fenomena ini adalah remaja dan anak muda yang aktif mengikuti tren dan influencer favorit mereka di media sosial.
Mereka yang mudah terpengaruh oleh rekomendasi yang disampaikan secara personal dan emosional berpotensi melakukan pembelian impulsif tanpa mempertimbangkan kebutuhan atau keaslian produk.
Kesadaran akan adanya iklan terselubung ini masih rendah, karena cara penyampaiannya yang halus dan membaur dengan konten sehari-hari sehingga membuat banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sedang dipengaruhi oleh konten berbayar.
Fenomena iklan terselubung juga tidak hanya menimbulkan dilema etika dalam dunia pemasaran, tetapi juga akan berdampak pada kepercayaan konsumen.
Ketika audiens merasa tertipu atau dimanipulasi oleh konten yang seolah-olah jujur namun ternyata bermuatan komersial. Hal ini bisa mempengaruhi hubungan antara influencer dan pengikutnya menjadi rusak.
Sebagai pengguna media sosial, penting bagi kita untuk lebih kritis dalam mengonsumsi konten. Jangan langsung percaya hanya karena narasinya menyentuh atau datang dari sosok yang kita sukai.
Ayo mulai perhatikan pola konten berbalut iklan yang mencurigakan, seperti tiba-tiba menyebut merek tertentu secara berulang dalam berbagai unggahan, atau perubahan gaya komunikasi yang lebih persuasif dan terarah.
(Akila Suhayla/MGNG)
Sumber: Internetsehat.id