Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah menegaskan bahwa Kabupaten Lebak merupakan salah satu prioritas utama dalam agenda pembangunan Provinsi Banten. Penegasan ini didasari kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan luas wilayah Lebak yang mencakup hampir sepertiga dari total Provinsi Banten.
Pernyataan tersebut disampaikan Dimyati usai menghadiri Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lebak dalam rangka Hari Jadi Ke-197 Kabupaten Lebak, Selasa (2/12/2025). Rapat tersebut dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Lebak, Juwita Wulandari.
“Prioritas pembangunan Provinsi Banten itu Kabupaten Lebak. Karena sumber daya alamnya kaya,” ucap Dimyati.
Fokus Percepatan Ekonomi
Dimyati menekankan perlunya percepatan pembangunan untuk mencapai pemerataan kesejahteraan, khususnya di dua daerah, yakni Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang.
“Dalam kepemimpinan Andra-Dimyati, dua daerah ini harus meningkat. Kita sekarang lebih condong ke daerah perdesaan. Kue pembangunan banyaknya di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang, terutama Kabupaten Lebak,” jelasnya.
Komitmen ini diwujudkan melalui alokasi program Bangun Jalan Desa Sejahtera (Bang Andra) yang mayoritas diarahkan ke Lebak, termasuk pembangunan sekolah rakyat. Menurut Dimyati, kemajuan Lebak dan Pandeglang akan mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Banten secara keseluruhan.
Daerah lain seperti Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon dianggap sudah tumbuh karena berada di jalur lintas dan memiliki kawasan industri.
Mengupas Makna Slogan "RUHAY" Lebak
Dalam kesempatan tersebut, Wagub Dimyati turut menguraikan makna slogan Kabupaten Lebak, yakni RUHAY:
“Selamat Hari Jadi Kabupaten Lebak ke-197. Semoga Kabupaten Lebak Ruhay,” tutupnya.
Evaluasi dan Kolaborasi Jadi Kunci
Sementara itu, Bupati Lebak Hasbi Asyidiki Jayabaya menyatakan bahwa peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-197 ini menjadi momentum evaluasi bagi semua pihak. Ia berkomitmen untuk terus memperbaiki program yang kurang baik dan menyempurnakan program yang sudah berjalan.
“197 tahun bukan waktu yang sebentar. Kita harus membangun diri. Kita harus berkolaborasi, kuncinya silaturahmi,” katanya