25 Aug 2025
26 dilihat
Sumber Gambar : Sate bandeng Bilvie food, UMKM Kota Serang. Foto by instagram @Pemprovbanten
Midah Dahmalia, owner UMKM sate bandeng Bilvie food asal Kota Serang berhasil ciptakan inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) autoklaf dalam pengolahan sate bandeng hingga tahan sampai satu tahun.
Dengan TTG autoklaf, proses pengolahan sate bandeng dimasak dengan suhu 121 derajat tanpa bahan pengawet dan aman dikonsumsi.
Kini, sate bandeng bisa dinikmati oleh semua warga yang berada di berbagai daerah hingga mancanegara, tidak hanya di Serang Banten.
Sejarah berdirinya UMKM Bilvie Food
BilVie Food didirikan pada 2002. Fokus menjual makanan olahan khas Banten, terutama sate bandeng.

Pemiliknya melihat peluang karena bandeng adalah ikon Kota Serang dan makanan khas Banten, sehingga selalu dicari wisatawan.
Midah sang pemilik memilih bandeng untuk diolah menjadi sate bandeng karena bernilai sejarah. Sebab konon katanya, sate bandeng dulunya merupakan salah satu hidangan makanan yang disukai oleh sultan Banten.
Proses produksi dan inovasi produk
- Produksi sate bandeng dilakukan secara mandiri dari awal berdiri
- Bahan baku bandeng diperoleh dari pembudidaya lokal di sepanjang pesisir Banten
- Membuat alat pemisah tulang pada 2015 dan disempurnakan pada 2020 bekerjasama dengan pembuat mesin pengolahan pangan
- Meningkatkan kapasitas produksi dari 10 kg ke minimal 100 kg per hari
- Menggunakan TTG autoklaf untuk varian sate bandeng yang tahan di suhu ruang lebih dari satu tahun tanpa pengawet atau bahan tambahan
Pemasaran dan penjualan
- Sate bandeng tersedia dalam varian frozen (tahan 24 jam setelah keluar freezer)
- Sate bandeng autoclave (tahan lebih dari satu tahun di suhu ruang)
- Harga sate bandeng frozen: Rp40.000-50.000, sate bandeng autoclave: Rp50.000-60.000
- Penjualan dilakukan offline di toko oleh-oleh dan berbagai wilayah di Banten
- Pemasaran online di e-commerce dan melalui media sosial
- Memenuhi ekspor sate bandeng ke Malaysia
- Dijajakan untuk para wisatawan dan pendatang
- Penjualan paling ramai saat Idul Fitri, Idul Adha, hari besar Tionghoa, dan Sabtu-Minggu (Bisa terjual 1.000 tusuk per hari pada hari raya).
Ciri khas sate bandeng BilVie Food
- Rasa tidak terlalu manis
- Resep berbeda
- Rasa otentik mengikuti lidah orang Jakarta
Proses pengolahan sate bandeng
- Pastikan ikan bandeng masih segar (Sisik utuh, mata putih, daging kenyal)
- Bandeng dibersihkan
- Pemisahan antar jeroan
- Penyiangan sisik
- Bandeng dicuci kembali
- Pijat daging bandeng untuk pisahkan tulang
- Keluarkan daging dalam perut ikan
- Daging digiling agar tulangnya halus dan tidak ada duri
- Blender bumbu, siapkan santan yang sudah dimasak secara kental lalu campur daging bandeng halus dan uleni
- Masukan adonan ke dalam kulit bandeng kemudian dibakar
Produk UMKM Bilvie Food
- Sate bandeng
- Abon bandeng
- Kerupuk ikan
- Kropcok bandeng
- Pangsit abon
- Nugget, dan bakso (sesuai pesanan)
Tantangan terbesar yang dihadapi
- Kepercayaan konsumen terkait keamanan pangan
- Banyak penjual lain yang belum memenuhi standar penyimpanan yang baik
- Konsisten memberikan edukasi kepada reseller dan penjual tentang penyimpanan dan keamanan produk agar tetap segar dan aman dikonsumsi
- Pengembangan dan modifikasi alat pemisah tulang bandeng
- Perluas promosi produk di e-commerce dan media sosial untuk meningkatkan jangkauan pasar
Harapan dan pesan
- Pemilik berharap para pengusaha sate bandeng dapat memproduksi, mengolah, dan menjual dengan olahan makanan sesuai standar keamanan pangan, agar sate bandeng tetap menjadi makanan khas yang lezat dan aman.
Bagi warga sedulur Banten yang ingin memesan dapat menghubungi instagram @bilviefood.id atau via whatshapp di nomor 081314616666.
Mari dukung UMKM lokal untuk ketahanan ekonomo masyarakat dalam mengembangkan dan juga mengenalkan produk khas daerah.
Sumber: instagram @pemprovbanten
Bagikan Artikel
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber bantenprov.go.id