Warga sedulur Banten, tahukah kamu istilah ‘stunting’? Istilah ini sering muncul di berita, media sosial, atau seminar kesehatan. Sebenarnya, apa itu stunting dan mengapa harus peduli?
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan tinggi badan lebih pendek dari usianya.
Anak yang stunting biasanya mengalami hambatan perkembangan, baik secara fisik maupun kecerdasan.
Jadi, bukan hanya dilihat dari tubuh yang kecil saja, tetapi juga berpengaruh pada kualitas hidup.
Seorang anak bisa dikatakan stunting dapat terlihat dari apa yang dialaminya sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun.
Itulah mengapa, pentingnya kita sebagai orang tua memperhatikan tumbuh kembang anak.
Menurut Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) 2024, 24.0% masyarakat Banten mengalami stunting.
Mengapa 1.000 Hari Pertama itu Penting?
Sejak janin dalam kandungan hingga anak usia 2 tahun (1.000 hari pertama kehidupan) disebut sebagai “periode emas”. Di mana, pada fase ini otak anak akan berkembang sangat cepat, dan organ tubuh terbentuk sempurna.
Jika pada fase ini anak kekurangan gizi, maka dampaknya bisa sulit diperbaiki di kemudian hari. Seperti sedang membangun rumah, jika pondasinya saja sudah rapuh, bangunannya tidak akan kokoh. Begitu juga dengan pertumbuhan anak.
Dampaknya, anak akan lebih mudah sakit karena imunnya lemah, kecerdasan terhambat, rentan terkena penyakit. Bahkan, saat sudah dewasa berisiko memiliki penghasilan lebih rendah karena tidak bisa bersaing secara maksimal.
Meski demikian, jangan berkecil hati sebab stunting bisa dicegah dengan cara berikut:
Jadilah Bagian Dari Golden Period
Stunting bukan soal tinggi badan, tapi juga menyangkut masa depan generasi bangsa.
Beri perhatian pada anak dengan pola asuh yang tepat agar anak bisa tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing.
(Nadila Alsadila/MGNG)
Sumber: kemenkopmk.go.id & upk.kemkes.go.id